Saturday, May 02, 2020

 

Tentang Yayasan Bustanul Aitam, Ulim, Pidie Jaya


Yayasan Bustanul Aitam Ulim adalah yayasan sosial milik masyarakat Kecamatan Ulim, Kabupaten Pidie Jaya. Yayasan Bustanul Aitam Ulim mengelola Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) atau Panti Asuhan sebagai tempat pengasuhan dan pembinaan anak-anak yatim piatu, fakir miskin, dan anak-anak gelandangan yang terlantar atau berpotensi terlantar di wilayah Kecamatan Ulim, Pidie Jaya.

Pendirian Yayasan awalnya untuk membantu anak-anak dari keluarga korban konflik di Aceh di wilayah Ulim dan sekitarnya pada era 1990-an.

Yayasan Bustanul Aitam Ulim didirikan pada tahun 1999. Pada tahun 2002, Yayasan Bustanul Aitam Ulim terdaftar pada Dinas Sosial Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (Lampiran 1). Yayasan Bustanul Aitam Ulim diresmikan oleh Bupati Pidie Ir. Abdullah Yahya bersama seluruh unsur Muspida Kabupaten Pidie pada tanggal 23 Desember 2003.
 
Lampiran 1

Pada tanggal 26 Desember 2004, Aceh dilanda bencana alam Gempa dan Tsunami. Yayasan Bustanul Aitam turut andil dalam membantu anak-anak korban gempa/tsunami, dengan mendata dan mengumumkan korban gempa/tsunami yang berada dalam wilayah Kecamatan Ulim dan sekitarnya. Yayasan selanjutnya juga menyalurkan bantuan, menampung, memfasilitasi, dan mendidik anak-anak korban gempa/tsunami sampai mereka mandiri.

Banyaknya anak yatim dan fakir miskin di wilayah Kecamatan Ulim dan sekitarnya mendorong pengurus terus mempertahankan dan mengembangkan kegiatan pengasuhan dan pendidikan bagi anak yatim dan fakir miskin.

Sejalan dengan perubahan perizinan di Provinsi Aceh, Yayasan Bustanul Aitam Ulim terdaftar pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Nanggroe Aceh Darussalam (No.467/DPMPTSP/2268/2018) dengan masa berlaku 2018-2021 (Lampiran 2). Yayasan Bustanul Aitam Ulim juga telah memperoleh akreditasi dari Menteri Sosial Republik Indonesia (No.894.SA.LKSA.2017) pada Desember 2017 (Lampiran 3).

Lampiran 2

Lampiran 3

 

Farhan, seorang anak yg membawa keceriaan


Farhan adalah anak berkebutuhan khusus, tunagrahita. Mulai tinggal di panti pertengahan tahun 2017.

Ayahnya tidak diketahui keberadaannya. Ibunya tinggal di kampung Meurah Dua, Meureudu, namun tidak memiliki kapasitas merawat dan mendidik Farhan.

Pemda Pidie Jaya memberikan tambahan dana untuk biaya perawatan Farhan.

Saat awal tinggal di Panti, meski sudah berumur 13 tahun, Farhan belum bisa menjaga kebersihan dirinya sendiri seperti mandi, buang air kecil, dan buang air besar.
Dengan perhatian dan pengarahan pengurus panti, Farhan sekarang sudah bisa melakukan hal-hal mendasar tersebut. Bahkan Farhan juga sudah bisa mencuci bajunya sendiri.

Anak-anak panti ikut memperhatikan dan membantu Farhan. Farhan dapat bermain dengan baik bersama teman-temannya di Panti.

Semoga Farhan dapat terus belajar, semakin mandiri, dan membawa keberkahan bagi semua temannya di panti Bustanul Aitam.

Farhan saat diantar ke rumah pengurus Panti Bustanul Aitam, 2017, untuk tinggal di panti.


Farhan mencoba baju di toko saat belanja (Mei 2019) menjelang Idul Fitri 2019


This page is powered by Blogger. Isn't yours?